Untuk kesekian kalinya Indosiar berurusan dengan umat Hindu atas film yang ditayangkan sering menimbulkan pro dan kontra sehingga menuai protes.
Masih segar dalam ingatan beberapa sinetron yang diprotes oleh umat Hindu yang ditayangkan oleh TV swasta tersebut. Kini giliran Sinetron ‘Sembilan Wali‘ di Protes Warga Bali .
Kisah Sembilan Wali adalah salah satu program acara sinetron religi di Indosiar yang akan menyuguhkan cerita para wali dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Namun sayangnya drama kolosal tersebut menyimpang dari sejarah. Sungguh sangat disayangkan, Tampaknya Indosiar terlalu berambisi untuk mempropaganda suatu agama dan membelokan sejarah. Hingga akhirnya yang terjadi adalah Indosiar Melakukan Pembodohan Terhadap Masyarakat dan juga terhadap generasi muda.
Sinetron yang berbentuk drama kolosal tersebut diprotes KPID Bali dan LSM serta lembaga majelis Hindu Parisada Hindu Dharma Indonesia Bali. KPID Bali telah melayangkan surat teguran keras kepada stasiun televisi yang menayangkan sinetron Sembilan Wali. KPID Bali juga meminta agar tayangan sinetron tersebut dihentikan.
Berdasarkan penilaian KPID Bali, sinetron tersebut termasuk kategori fiksi sejarah atau legenda yang di dalamnya mengandung pro dan kontra. Sebagai fiksi sejarah mestinya ada peran pakar sejarah dari kedua faham yang dipertentangkan untuk menjadi konsultan agar terjadi keseimbangan dan otorisasi kebenaran informasi dalam tiap alur cerita yang disiarkan. Itu ditampilkan dalam prolog cerita maupun ending title-nya.
Sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), khususnya pasal 6 dan 7, sinetron Sembilan Wali dinyatakan melakukan sejumlah pelanggaran dan bertendensi melanggar pemanfaatan program untuk kepentingan publik, karena hanya menguntungkan kelompok tertentu.
Tidak kapok-kapoknya pihak Indosiar berurusan dengan masyarakat Hindu. mungkin diperlukan tindakan dan sanksi yang tegas agar Indosiar lebih berhati-hati dalam menayangkan suatu film/sinetron apalagi sinetron tersebut merupakan bagian dari sejarah.
Sinetron bernuansa sejarah di Televisi Nasional, tahun-tahun belakangan tampaknya mengalami kemunduran yang hanya mengejar rating demi komersil. Saya jadi tertarik dengan tulisan seorang kompasianer yang berjudul Sinetron Sembilan Wali: Sejarah yang Tergadai . selamat menikmati.
Sumber : kompasiana.com
Sumber : kompasiana.com
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda
Berikanlah Komentar anda dengan Kata-kata Bijak
Trims